Isuzu Panther Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Mobil berbahan bakar minyak jelantah hasil karya mahasiswa Trisakti membuktikan ketangguhannya dengan melintasi pulau Jawa-Bali selama lima hari berturut-turut.

Dengan prestasi tersebut, mobil besutan mahasiswa Teknik Universitas Trisakti yang bernama TMED (Technical Mechanical Engineering Departement) diganjar penghargaan tinggi yakni dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Perjalanan dimulai pada tanggal 3 Mei 2010. Selama perjalanan, mobil tidak pernah mati. Mesin mobil hanya sekali mati ketika bermalam di pulau Bali.

TMED adalah sebuah mobil kreasi mahasiswa Trisakti yang mengambil basis dari Isuzu Panther. Si Panther yang dipakai oleh mahasiswa Trisakti ini mampu meminum biodiesel rancangan mereka sendiri yang berbahan dasar minyak jelantah alias minyak goreng bekas pakai.

Dengan rekor yang mereka ukir tersebut, mahasiswa-mahasiswa ini membuktikan bahwa hasil rancangan mereka ini bukanlah hanya sekedar konsep, namun sebenarnya juga bisa diaplikasi dan digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Minyak jelantah yang digunakan untuk bahan bakar memang tidak langsung dituang dari penggorengan. Namun perlu pakai cara sederhana untuk siap pakai di mesin mobil.

Pertama, 1 liter minyak goreng bekas direbus selama 30 menit dengan suhu 100 derajat celcius untuk memisahkan minyak dan kandungan air. Sesudah disaring, campurkan dengan soda api dan methanol sambil direbus kembali hingga suhu 60 derajat celcius.

Setelah itu diamkan selama 12 jam hingga terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas dan bawah. Lapisan bawah di sebut gliserol yang juga bisa menjadi bahan dasar sabun. Sementara lapisan atas biodiesel murni yang akan dipakai untuk BBM.

Limbah minyak goreng memiliki potensi sebagai energi bahan bakar nabati yang ramah lingkungan dan mampu menurunkan 100% emisi gas buang Sulfur, CO2 dan CO sampai 50% di bawah ambang batas dari anjuran pemerintah.

Masalah keiritan juga termasuk hasil dari semuanya. Pada bulan Mei 2010 lalu para anggota Tim ini melakukan pengetesan langsung dengan membesut dua mobil Isuzu Panther mulai dari Jakarta-Bali-Jakarta non stop. Bedanya hanya satu kendaraan yang diisi dengan minyak jelantah, sedangkan yang satunya solar murni.

Total keseluruhan jarak Jakarta-Bali-Jakarta memakan waktu lima hari. Selama perjalanan, pemberhentian dilakukan saat pengisian bahan bakar saja dan itupun mesin masih tetap dalam keadaan hidup.

Untuk mobil A yang bermetode Biodiesel menghabiskan bahan bakar 245 liter, sedangkan mobil B menenggak solar murni sebanyak 266 liter. Jadi selisihnya sebesar 21 liter, lebih irit Biodiesel banding solar murni dengan jarak tempuh Jakarta-Bali-Jakarta.

Lampiran

Isuzu Panther Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Isuzu Panther Memang Pinter

Sejarah Isuzu Panther